Provinsi Sulawesi Selatan, yang merupakan salah satu pusat perekonomian di kawasan timur Indonesia, akan menjadi lokasi penting dalam Pilkada serentak 2024. Dengan 24 kabupaten/kota yang memiliki populasi beragam, pemilihan gubernur, wali kota, dan bupati akan menjadi ajang penentuan bagi kandidat yang paling mampu membawa provinsi ini ke masa depan yang lebih sejahtera. Pada 27 November nanti, warga akan memberikan suara mereka untuk menentukan kepemimpinan baru.

Menjadi gubernur, wali kota, atau bupati di Sulawesi Selatan memerlukan komitmen besar. Provinsi ini memiliki APBD lebih dari Rp 10 triliun dengan tantangan pemberdayaan ekonomi dan modernisasi pertanian. Kepala daerah juga perlu mengatasi ketimpangan wilayah perkotaan dan pedesaan, sembari menjaga stabilitas sosial di wilayah yang beragam secara etnis.

Sulawesi Selatan memiliki peluang besar dalam sektor pertanian, perikanan, pariwisata, dan manufaktur. Pelabuhan Makassar sebagai pusat distribusi di timur Indonesia juga memberikan kesempatan besar untuk peningkatan perdagangan dan ekspor. Pengembangan infrastruktur dan inovasi dalam tata kelola pertanian dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di wilayah ini.

KEBUTUHAN MASYARAKAT SULAWESI SELATAN

Sulawesi Selatan memiliki topografi yang beragam, dari dataran rendah, pegunungan, hingga pesisir pantai. Mayoritas penduduknya berasal dari suku Bugis dan Makassar, tetapi terdapat juga suku Toraja dan Mandar yang memberikan kekayaan budaya.

Ekonomi Sulawesi Selatan didorong oleh sektor pertanian, perikanan, manufaktur, dan perdagangan. Kota Makassar sebagai ibu kota provinsi merupakan pusat bisnis dan distribusi untuk kawasan timur Indonesia.

Dengan jumlah penduduk sekitar 9 juta jiwa, Sulawesi Selatan adalah provinsi terpadat di kawasan timur Indonesia. Mayoritas penduduknya beragama Islam, namun terdapat komunitas Kristen, Katolik, dan Hindu yang cukup besar, terutama di wilayah Tana Toraja.

  1. Pendidikan: Kurangnya akses pendidikan berkualitas di wilayah pedesaan.
  2. Infrastruktur: Keterbatasan infrastruktur pedesaan dan lalu lintas padat di perkotaan.
  3. Kesehatan: Kurangnya fasilitas kesehatan di daerah terpencil.
  4. Ketenagakerjaan: Tingkat pengangguran tinggi, terutama di daerah agraris.
  5. Jaminan Sosial: Kesenjangan ekonomi dan perlindungan sosial bagi keluarga miskin.
  6. Pertanian/Perikanan: Modernisasi pertanian dan akses pasar yang terbatas.

KEKUATAN JARINGAN POLITIK

Sulawesi Selatan memiliki corak politik yang cukup stabil, didominasi oleh partai besar dengan pengaruh kuat. Partai lokal dan nasional bersaing ketat untuk mendapatkan dukungan dari komunitas Bugis.

  1. Partai Golkar: Basis yang kuat di wilayah perkotaan dan pedesaan.
  2. PDIP: Memperkuat posisi di komunitas Bugis.
  3. Partai NasDem: Fokus pada koalisi strategis dengan partai lokal.

Golkar, PDIP, dan NasDem mendominasi hasil Pileg 2024, dengan dukungan kuat di berbagai kabupaten/kota.

Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memenangkan suara mayoritas, dengan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di urutan berikutnya.

Data pemilu menunjukkan masyarakat Sulawesi Selatan memilih kandidat yang memiliki pendekatan kultural dan visi pembangunan yang progresif.

  1. Partai Golkar: Aliansi dengan Golkar penting untuk memperkuat basis di perkotaan dan pedesaan.
  2. PDIP: Kolaborasi dengan PDIP dapat memperkuat suara di komunitas Bugis.
  3. NasDem: Jaringan NasDem penting untuk menjangkau pemilih muda.
  4. Tokoh Agama dan Adat: Berpengaruh besar dalam komunitas Bugis dan Makassar.
  5. Tokoh Suku Toraja: Pemimpin etnis yang dihormati.
  6. Kelompok Profesional: Komunitas bisnis dan industri perikanan.

PROGRAM KAMPANYE

Masyarakat Sulawesi Selatan menghargai komunikasi yang langsung dan bersahaja. Mereka menghormati kandidat yang menunjukkan komitmen kepada nilai-nilai keagamaan dan budaya.

  1. Dialog Terbuka: Diskusi isu-isu lokal dengan melibatkan tokoh masyarakat.
  2. Pelatihan Kerja: Keterampilan pertanian, perikanan, dan manufaktur.
  3. Layanan Kesehatan Gratis: Pemeriksaan kesehatan di wilayah pedesaan.

Warga Sulawesi Selatan aktif di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok.

Media lokal cukup beragam di Sulawesi Selatan, dengan banyaknya koran, radio, dan portal berita online.

  1. Tribun Timur: Koran terbesar di wilayah Sulawesi Selatan.
  2. Fajar: Koran populer dengan cakupan luas.
  3. Makassar TV: Televisi lokal dengan jangkauan luas di Sulawesi.

Politik uang di Sulawesi Selatan dapat dilakukan secara terselubung. Edukasi pemilih dan pengawasan ketat selama kampanye diperlukan untuk menjaga integritas proses.

Panduan ini diharapkan dapat membantu calon kepala daerah untuk memahami dan merancang strategi terbaik untuk memenangkan Pilkada 2024 di Sulawesi Selatan.


Pemenangan Pilkada

Panduan manajemen kampanye, pemetaan jaringan kampanye, dan perancangan program untuk pemenangan Pilkada 2024.

Rp 350.000.000